Jakarta, –
Di tengah hiruk-pikuk dunia hukum yang keras dan penuh tantangan, nama Novianti Musviroh, SH, bersinar sebagai advokat perempuan yang berdedikasi tinggi.
Dan dalam dunia yang seringkali dingin terhadap empati, Novianti hadir sebagai pengingat bahwa keadilan sejati lahir dari hati yang tulus.
Oleh karenanya, lewat semangat yang tak pernah padam, ia mengabdikan dirinya untuk membantu masyarakat mencari keadilan, tak peduli seberat apa pun kasus yang ia tangani.
Novianti bukan sekadar seorang advokat. Ia adalah sosok yang memaknai profesi hukum sebagai panggilan hati. Dengan latar belakang pendidikan hukum yang kuat dan pengalaman menangani berbagai perkara, Novianti tampil sebagai figur yang tak hanya cerdas, tapi juga penuh empati.
“Kami membantu dengan potensi terbaik yang kami miliki. Ini bukan hanya soal pekerjaan, tapi amanah,” ungkapnya dengan mata berbinar.

Setiap harinya, Novianti menghadapi berbagai persoalan hukum. Ia menyebut setiap kasus sebagai “amanah yang harus dituntaskan dengan penuh tanggung jawab.”
Tak jarang, ia harus berhadapan dengan tekanan mental dan risiko besar. Namun, baginya, semua itu sepadan demi tegaknya keadilan.
“Setiap rintangan yang datang, saya hadapi dengan tekad. Saya percaya, selalu ada tujuan mulia dari profesi ini,” katanya lirih.
Novianti meyakini bahwa hukum bukan hanya tentang pasal dan ayat, tapi tentang keberpihakan pada yang lemah dan pencarian keadilan yang hakiki.
Prinsip itulah yang membuatnya tetap tegar meski tak jarang harus berjalan sendiri.
Novianti telah berpraktik sebagai advokat sejak beberapa tahun terakhir ini. Ia aktif membela klien dari berbagai latar belakang, baik di pengadilan negeri, pengadilan agama, hingga pertemuan mediasi di luar pengadilan. Setiap harinya, ia bisa ditemui di kantor hukumnya atau di ruang sidang, selalu dengan senyum ramah dan semangat kerja yang tinggi.
Novianti menangani berbagai jenis kasus: sengketa tanah, perceraian, hak asuh anak, hingga perkara pidana berat. Tak sedikit pula ia menerima konsultasi hukum pro bono bagi masyarakat yang kurang mampu.
“Saya ingin hukum terasa adil bagi siapa saja, bukan hanya bagi yang punya uang,” tegasnya.
Dengan ketulusan. Novianti, yang juga adalah Ketua Advokasi Perempuan Jabar, percaya bahwa kunci menjalani profesi ini adalah kejujuran, kesabaran, dan integritas. Ia membangun hubungan yang erat dengan klien, mendengarkan dengan hati, dan berjuang dengan pikiran jernih. Ia tidak sekadar menyelesaikan kasus, tapi memperjuangkan harapan.
Inilah bentuk penghormatan advokat perempuan yang menegakkan hukum dengan nurani.
)*