Jakarta (Hukumwatch) :
Rektor UIN Alauddin Makassar, Hamdan Juhannis, menyatakan kesiapannya memberikan sanksi tegas kepada siapa saja yang terlibat dalam kasus Produksi Uang Palsu.
Kampus Universitas Islam Negeri atau UIN Alauddin Makassar menjadi sorotan setelah menjadi lokasi produksi uang palsu.
“Siapa saja terlibat pasti akan disanksi,” kata Hamdan melalui aplikasi perpesanan (15/1. Sekaligus memastikan pelaku yang tertangkap pihak kepolisian adalah murni oknum.
Hamdan menambahkan bahwa informasi yang beredar di media masih sebatas desas-desus, karena pihak kepolisian belum mengeluarkan pernyataan resmi mengenai detail kasus ini.
“Pihak kampus menunggu penyampaian resmi polisi,” ujarnya.
Cara Membedakan Uang Asli dan Uang Palsu
Peredaran uang palsu yang semakin marak memerlukan kewaspadaan masyarakat. Berikut adalah cara membedakan uang asli dan palsu dengan metode 3D (Dilihat, Diraba, Diterawang)
Dilihat
Perubahan warna pada benang pengaman dan perisai logo BI di pecahan tertentu. Angka tersembunyi yang berubah warna pada pecahan Rp100.000, Rp50.000, Rp20.000, Rp10.000, serta tulisan BI yang terlihat di bawah cahaya tertentu.
Diraba
Tekstur kasar pada gambar utama, lambang negara, angka nominal, frasa “NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA”, serta tulisan “BANK INDONESIA”. Kode tuna netra (blind code) yang bisa diraba di sisi kiri dan kanan uang.
Diterawang
Gambar pahlawan, ornamen, dan logo BI yang terlihat utuh saat diterawang ke arah cahaya.
Bank Indonesia (BI) menyarankan masyarakat untuk menolak uang yang diragukan keasliannya saat bertransaksi. Minta pengganti dan sarankan pengecekan ke bank, kepolisian, atau kantor BI terdekat. Jika sudah terlanjur menerima uang palsu, jaga fisik uang tersebut dan laporkan ke pihak berwenang.
Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Gowa menangkap seorang pegawai UIN Alauddin atas dugaan keterlibatan dalam sindikat pembuatan dan peredaran uang palsu.
Kepala Seksi Humas Polres Gowa, Inspektur Satu Kusman Jaya, menyatakan bahwa kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan pengembangan.
“Jika ada konfirmasi dari Reskrim untuk dirilis, akan disampaikan,” katanya (14/12).
)***Pribadi