Categories CRIME STORY

Oknum Diduga ASN RRI, RL, Peleceh Siswi Magang Dikenal “Wartawan Pemeras” Di Depok

Depok (HukumWatch) :

Oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) Radio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Jakarta berinisial RL, diduga pelecehan siswi magang di bawah umur, SM (16 tahun), patut diduga keras juga “Wartawan Pemeras”.

Korban pelecehan seksual, SM merupakan pelajar SMK di kawasan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat itu, telah melaporkan kejadian ‘horor’ tersebut kepada pihak Manajemen RRI.

Kronologis peristiwa terjadi 4 bulan lalu. Korban SM diajak pulang bersama oleh RL karena alasan tinggal di wilayah yang sama. Namun, di bahu jalan tol Sawangan, mobil yang dikendarai pelaku menepi.

Pelaku RL meminta korban SM berpindah ke kursi belakang. Tak lama setelah itu, pelaku RL ikut duduk di kursi belakang dan mulai melakukan tindakan tidak senonoh. Pelaku RL meminta korban SM untuk tidur di pangkuannya dan kemudian membelai serta mencium pipi korban.

Korban tidak berani melawan atau berteriak karena merasa takut. Dan setelah keluar dari pintu tol, korban SM meminta pelaku untuk menurunkannya di jalan dan menolak diantar hingga ke rumah.

Oknum diduga Aparatur Sipil Negara (ASN) Radio Republik Indonesia (RRI) Stasiun Jakarta berinisial RL, dikenal sebagai wartawan yang bertugas di Kota Depok dan terkuak kinerja RL memang cukup bermasalah. Bahkan sejak RL menjadi wartawan tahun 2014, ada banyak laporan pengaduan terkait pemerasan ke manajemen RRI.

“Mungkin ada puluhan laporan yang diterima dari masyarakat, terkait dugaan pemerasan. Namun, RL hanya terkena teguran dan saksi terberat skorsing. Bahkan di wilayah tugas utamanya RL cukup mencengangkan, dugaan pemerasan dialami banyak pejabat dan pengusaha di Kota Depok, ” terang salah seorang sumber yang tak bersedia disebut namanya. Bahkan RL diduga mendapat backing dari seorang petinggi di Dewan Pengawas (Dewas) RRI.

Bahkan seorang pejabat di Kota Depok pernah menjadi korban pemerasan saat mengetahui RL kesandung masalah pelecehan seksual terhadap anak dibawah umur, justeru bersyukur.

“Dulu yang bersangkutan ada masalah dengan kantor saya. Tim manajemen RRI datang menemui saya untuk mencari fakta laporan pemerasan,” terang seorang pejabat di Kota Depok yang juga tak bersedia disebutkan namanya.

Sejumkah wartawan di Kota Depok, hampir semuanya mengetahui RL cukup dikenal sebagai wartawan pemeras.

“Ada banyak bukti laporan pemerasan yang dilaporkan. Ada surat kaleng, ada bukti transfer atas nama RL, ada bukti surat somasi dan ada banyak bukti lainnya,” ungkap seorang wartawan yang bertugas di Kota Depok.

Prilaku RL bikin malu profesi wartawan di Kota Depok dan tak pantas jadi wartawan RRI, sebagai lembaga penyiaran milik pemerintah itu.

Kini korban SM mengalami trauma berat dan dalam pengawasan psikolog. Korban SM juga ketakutan mendapatkan tekanan. Sedangkan pihak sekolah SMK, akan protes keras ke RRI yang tidak bisa menjaga anak didiknya yang sedang magang.

Pihak manajemen RRI melalui siaran pers yang ditanda tangani Direktur layanan dan Pengembangan Usaha/Humas RRI, Yonas Markus Tahuleru tertanggal 9 Januari 2025, mengakui adanya peristiwa pelecehan seks yang dilakukan RL terhadap siswi magang SM.

Pihak Komisi VII DPR RI, Tom segera memanggil pihak terkait dari jajaran Direksi dan Dewan LPP RRI.

Pelaku RL, saat ini di mutasi di RRI Banten dam masih berkeliaran dengan bebas di Kota Depok. Hingga saat ini pihak kepolisian belum mengambil tindakan hukum terhadap pelaku RL.

)**Nawasanga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You May Also Like