Hukumwatch – Penyanyi dangdut Lesti Kejora menahan tangis ketika memberikan kesaksian dalam sidang uji materiil UU Hak Cipta didepan hakim Mahkamah Konstitusi namanya terseret kasus dugaan hak cipta yang dilaporkan Yoni Dores.
Ibu dua anak itu mewakili suara para penyanyi yang merasa rentan terseret ke ranah hukum akibat ketidakjelasan perlindungan hukum terhadap penyanyi.
“Saya hanya menjalankan tugas sebagai penyanyi profesional. Lagu-lagu yang saya bawakan berdasarkan permintaan, bukan pilihan pribadi,” kata Lesti, hari ini, Selasa, (22/07/2025).
labih lanjut, Lesti mengatakan sama sekali tidak memiliki kendali penuh atas susunan lagu yang harus dinyanyikan di atas panggung. Lesti merasa persoalan ini menjadi seperti bom waktu yang akhirnya menimbulkan polemik besar di industri musik.
“Saya hanya memberikan jasa untuk tampil. Tapi akhirnya justru disalahkan,” jelasnya.
Terkait laporan dari Yoni Dores, Lesti mengaku terkejut dan merasa sangat terganggu dengan proses hukum yang berjalan. Ia menyayangkan minimnya perlindungan terhadap profesi penyanyi dalam kasus-kasus seperti ini.
“Somasi yang saya terima disertai laporan pidana itu menunjukkan betapa lemahnya perlindungan hukum bagi kami para penyanyi,” ujarnya.
Kendati adanya persoalan seperti ini terus menerus yang bisa mengkhawatirkan efek jangka panjang terhadap citra profesi penyanyi, Lesti menilai, jika penyanyi bisa langsung disalahkan hanya karena membawakan lagu tanpa izin, maka semua pelaku pertunjukan bisa terancam pidana secara sepihak.
“Jika hal ini dibiarkan, profesi penyanyi bisa dicap negatif karena dianggap melanggar hukum hanya karena tampil membawakan lagu populer,” pungkasnya.
Perlu diketahui, Lesti Kejora dilaporkan oleh Yoni Dores ke Polda Metro Jaya. Pelaporan itu terkait beberapa lagu ciptaan Yoni yang dibawakan dan diunggah oleh Lesti ke platform digital seperti YouTube tanpa izin. Yoni merasa hak ciptanya dilanggar dan mengambil langkah hukum atas hal tersebut
