Jakarta (Hukumwatch) :

Polisi mengungkap fakta baru soal bocah perempuan berinisial AGS (5), bahwa anak tersebut meninggal karena infeksi akut paru-paru.

Postingan viral media sosial menarasikan korban sempat mengeluhkan sakit di bagian kemaluannya. Namun RS. Polri Kramat Jati membantahnya.

Korban sempat sakit demam dan mendapat perawatan rumah sakit, namun nahas korban dinyatakan meninggal dunia.

Kesaksian RT setempat, Astuti, mengungkapkan bocah korban tersebut sempat jatuh sakit sebelum meninggal. Korban dibawa ke RS dalam kondisi lemas.

Astuti mengetahui ayah bocah tersebut tidak menemaninya ke RS. Hanya dengan neneknya yang membawanya ke RS. Itu udah keadaannya lemas, jelasnya.

Astuti tidak tahu pasti apa penyakit yang mendera bocah tersebut. Namun, dari penuturan keluarganya, korban mengeluh sakit saat buang air besar (BAB).

Badannya panas, terus neneknya memberikan obat, lalu sembuh. Terus ayahnya beliin ayam pedas, badannya terus panas lagi, jelasnya.

Polisi pun melakukan autopsi untuk memastikan penyebab korban meninggal dunia. Autopsi dilakukan di Rumah Saki (RS) Polri Kramat Jati.

Dari uji laboratorium patologi anatomi terhadap bocah AGS. Dokter Forensik Medikolegal RS Polri, Asri Mega Ratri mengatakan tidak ada tanda kekerasan terhadap korban.

“Kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan terhadap korban,” kata Asri.

Tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati melakukan autopsi terhadap jenazah AGS pada 3 Desember 2024 lalu.

Penyebab kematian AGS pun sudah berada pada Penyidik Unit Pelayanan Perempuan Anak (PPA) Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur yang menangani kasus.

“Akhirnya kami menyimpulkan bahwa sebab kematian anak ini adalah penyakit infeksi pada paru-paru,” ujar Asri.

)**Don