Jakarta, HukumWatch —
Partai Gerindra mendorong Utusan Khusus Presiden, Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah meminta maaf atas ucapannya yang dinilai (patut diduga, red) menghina pedagang minuman. Hal itu disampaikan lewat akun Instagram @gerindra pada Selasa (3/12) malam.
“Dengan segala kerendahan hati, mimin minta Gus @gusmiftah untuk minta maaf ke Bapak penjual es,” tulis Gerindra.
Partai Gerindra berpendapat tindakan Miftah itu tak sejalan dengan apa yang diajarkan oleh Presiden RI sekaligus Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Hingga Rabu (4/11) pagi, unggahan itu telah disukai 224 ribu dan mendapatkan komentar dari 29,4 ribu pengguna Instagram. Unggahan itu turut membagikan video pidato Prabowo yang menyatakan bahwa ia sangat menghormati pedagang kaki lima. Dan Video itu juga menampilkan potongan bapak penjual es yang diduga diejek oleh Miftah.
“Keringat, fisik mencari makan untuk anak dan istrinya, itu yang kita hormati. Mereka mulia, mereka jujur, mereka halal,” ujar Prabowo.
Ramai di medsos potongan video Miftah yang dinilai mengejek penjual minuman yang menjajakan dagangannya di acara tabligh akbar ia isi. Hal ini terjadi dalam momen acara Magelang Bersholawat beberapa hari lalu.
“Es tehmu ijek okeh ora (es tehmu masih banyak nggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual), goblok. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir (Jual dulu, nanti kalau masih belum laku, ya sudah, takdir),” kata Gus Miftah kepada pedagang es teh dalam video tersebut.
Gus Miftah, yang merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji itu berkata kasar kepada pedagang tersebut.
)**Pri/ Don