Jakarta, HukumWatch –

Menyikapi isu pailitnya perusahaan tekstil legendaris PT Sritex, Ketua DPD RI
Sultan B Najamuddin, yang juga mantan ketua HIPMI Bengkulu itu mengatakan, “Kami ikut memantau perkembangan isu pailitnya Sritex. Tentunya kami sangat prihatin dan mendorong pemerintah untuk menyelamatkan kondisi keuangan Sritex saat ini”, ujarnya (30/10).

Sritex memiliki reputasi yang baik dalam kontribusinya membangun ekonomi nasional selama puluhan tahun. Sritex hanya salah satu dari puluhan perusahaan tekstil lainnya yang mengalami hal serupa. Harus kita akui bahwa kita sedang mengalami penurunan indeks manufaktur atau deindustrialisasi.

“Kita memiliki pekerjaan rumah yang cukup serius untuk menaikkan IPM ke posisi di atas angka 50. Maka dibutuhkan pendekatan kebijakan pemerintah yang lebih proteksionis dan inovatif khususnya dalam sektor tekstil dan pangan”, tegas Senator asal Bengkulu itu.

Di era pasar bebas, kata Sultan, tanpa kebijakan dagang yang proteksionis, maka trend penurunan IPM akan semakin mendalam. Selain juga dibutuhkan inovasi bisnis yang lebih kompetitif.

“Oleh karena itu Kita perlu mengevaluasi beberapa kebijakan yang merugikan UMKM lokal. Proteksionisme dagang yang terukur akan memberikan dampak pertumbuhan yang positif bagi industri di dalam negeri” tukasnya.

)***Tjoek